Minggu, 07 Desember 2014

Aku Pribadi Yang Unik

Secara jasmani, masa remaja adalah masa dimana tubuh berkembang sangat indah dan mengagumkan. Dalam badan yang indah itu terdapat kekayaan rohani yang sangat potensial seperti: kemampuan menari, bernyanyi, tertawa, berkspresi, cita-cita dan memiliki kehendak yang sangat bebas. manusia juga memiliki pengalaman-pengalaman baru yang sangat berharga baik pengalaman menyenangkan maupun yang menyedihkan dan menantang. Manusia adalah mahluk hidup yang sangat istimewa. Pada waktu menciptakan manusia, Tuhan merencanakan dan menciptakannya menurut gambar dan rupa Dia, menurut citraNya (kej 1:26), dan pada waktu menciptakan manusia Tuhan bekerja dengan istimewa, Tuhan membentuk debu dan tanah dan menghembuskan nafas kedalam hidungnya (kej 2:7)
A. Aku Bebeda dengan Orang Lain.
Pada setiap pribadi manusia, selalu ada kekuatan dan keterbatasan. Kedua hal itu sering dipengaruhi oleh sikap dan karakter pribadi yang tumbuh dan berkembang karena lingkungan dan pendidikan. Sementara itu, kita telah memiliki kodrat fisik seperti yang sekarang kita punyai. Begitu juga, kita telah dianugerahi kemampuan, bakat-bakat, sifat dan sebagainya. Segala kemampuan, bakat, dan sifat yang kita miliki tersebut masih dapat kita kembangkan menjadi lebih optimal.
Perhatikan kutipan berikut ini: Kejadian 1:26. Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” 1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. 1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” 1:29. Berfirmanlah Allah: “Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. 1:30 Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya.” Dan jadilah demikian. 1:31. Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.
Pernahkah kamu berfikir. Adakah orang kembar yang benar-benar sama? meski body dan fisiknya hampir sama, tetapi sifat dan kebiasaan serta kegemaran mereka pasti berbeda. Bagaimana dengan kloning? Kloning adalah pengembangbiakkan species dengan menggunakan DNA tentulah yang menghasilkan sel baru yang mempunyai sifat mirip dengan induknya. Pada tahun 1997, dunia dikejutkan dengan pengumuman biri-biri ”selebritis” Dolly. Mirip di sini bukan berarti sama persis, Dolly tetap berbeda dengan induknya. Kloning di dunia pertanian dikenal sebagai pembiakan vegetatif, ada 2 cara yaitu dengan stek dan cangkok. Tanaman yang dihasilkan dari stek dan cangkok akan mempunyai sifat yang sama dengan induknya. Misal anda mencangkok rambutan unggul, maka tanaman hasil cangkokan akan mempunyai rasa buah yang sama dengan induknya. Hal ini berbeda dengan perbanyakan dengan biji. Rambutan yang anda makan kemudian bijinya anda tanam maka kelak rasa buahnya belum tentu akan semanis induknya, banyak sekali faktor yang mempengaruhinya utamanya adalah genetis ke dua induk tetuanya. Dari uraian di atas untuk binatang dan tumbuhan walaupun secara kloning pun ada penyimpangan sifat. Hal ini berarti manusia adalah unik, tidak ada yang sama antara satu dengan yang lain.
Manusia merupakan ciptaan Allah yang bergitu istimewa dan unik. Beberapa alas an mengapa manusia disebut ciptaan yang unik : 1) waktu menciptakan manusia, Allah merencanakan dan menciptakan menurut gambar dan rupa-Nya, menurut citra-Nya (Kej. 1:26). 2) waktu menciptakan manusia, Allah bekerja secara istimewa, membentuk manusia dari debu dan tanah dan menghembuskan nafat hidup dalam hidungnya (Kej 2:7). 3) segala sesuatu termasuk taman Firdaus diserahkan untuk umat manusia (Kej 1:26).
Dengan demikian manusia yang merupakan ciptaan Allah yang sangat indah dan unik, perlu kita sadari akan keistimewaan dan keagungan ini.
Pada pelajaran yang lalu kita sudah mendalami bahwa dalam usaha mencari dan menemukan identitasnya, kaum muda hendaknya bersikap kritis terhadap media, terutama pada berbagai informasi yang disampaikan oleh media itu. Pada pelajaran ini, kita mengamati berbagai pengaruh dari:

Pertama : Ideologi, paham-paham, dan aliran yang beraneka ragam. Ideology, paham-paham dan aliran itu dapat melahirkan partai-partai politik atau sekte-sekte agama. Tidak jarang kaum muda menjadi sasaran dari penyebaran dan perluasan ideology atau paham-paham dan aliran itu.

Kedua : trend-trend yang sedang berkembang pesat pada saat ini. Trend-trend yang sangat pesat berkembang dapat disebut antara lain: materialism, konsumerisme, individualism, pluralism, fundamentalisme dan sebagainya. Trend-trend ini pun sangat terpaut dengan kaum muda. 

Waktu Yesus hidup di Palestina, Ia pun bertemu dengan berbagai orang yang menganut rupa-rupa ideology, paham dan aliran seperti kaum Farisi, kaum Saduki, Esseni dan kaum Zelot. Yesus tentu bersikap kritis, dan Ia telah memiliki Kerajaan Allah sebagai opsinya. 

Yesus juga pernah dihadapkan kepada berbagai tawaran yang menggiurkan, seperti jaminan social ekonomi, kekuasaan dan kesenangan, tetapi Ia menolak. (Mat 4:1-11). Opsinya tetap pada mewartakan dan memberi kesaksian tentang Kerajaan Allah.

Pada zaman yang penuh tawaran ideology dan paham-paham serta rupa-rupa godaan untuk berbagai jaminan social, ekonomi dan politik serta kesenangan ini, para siswa hendaknya membekalli diri dengan sikap kritis yang tegar.

Bersikap Kritis Terhadap Media Massa

“Siapa memiliki hati nurani yang jernih atau memiliki sikap kritis, tahu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah . Sikap kritis sangat di butuhkan pada era globalisasi sekarang ini, di mana arus informasi mengalir masuk ke negeri kita lewat media massa hampir  tanpa saringan. Jadi kita hendaknya cukup kritis terhadap media massa, sebab setiap media massa pasti memiliki misi khusus sesuai dengan kepentingan berbagai pihak yang berurusan dengan media massa itu.”
MEDIA MASSA DAN PENGARUHNYA !
1.    Pengaruh positif  dari media :
Pengaruh positif dari media dapat terjadi oleh :
 (a)teknologi media itu sendiri
(b)pemilik atau sponsor dari media, dan
(c)pengaruh yang tidak disadari/dimaksudkan

A.    Pengaruh dari teknologi media:
-Teknologi media mendekatkan manusia satu sama lain
-Teknologi media membuat kita terlibat pada peristiwa di belahan bumi yang lain.
-Teknologi media menyajikan mutu dan pola pemberitaan yang semakin menarik.
B. Pengaruh dari pemilik/sponsor media:
    -Media dapat digunakan untuk memberi informasi
    -Media dapat digunakan sebagai hiburan
    -Media dapat menciptakan perhatian dan keprihatinan umum
C. Pengaruh yang tidak disadari/dimaksudkan:
-Sadar tidak sadar , media sudah membentuk budaya baru
-Sadar tidak sadar , media telah mengubah cara piker kita                                                   tentang hidup.

2.    Pengaruh negative dari media:
(a)Pengaruh dari teknologi media
(b)Pengaruh dari pemilik/sponsor media
(c)Pengaruh negative yang tidak di sengaja

A.    Pengaruh dari teknologi media:
-Media telah membangun kerajaan dan kekuasaan yang sangat kuat .
-Media menciptakan budaya baru yang gemerlap, budaya asli dan lokal lama-lama tersingkirkan.

B.    Pengaruh dari pemilik/sponsor media:
-Media adalah bisnis, supaya bisnil dapat laku, maka digalakkan semangat matrealisme,konsumerisme,dan hedonism
-Lewat media dapat dibangun persepsi yang salah tentang kesejahteraan
-Lewat media dapat diciptakan stereotip tentang tokoh kecantikan
-Lewat media dapat di ciptakan sensasi tantangan seks,kekerasan,dan horror.


C. Pengaruh negative yang tidak disengaja:
-Media juga dapat membawa efek samping yang merugikan misalnya: - Jadwal hidup dan kerja kita menjadi tidak teratur
                  - Banyak waktu tersedot untuk menonton tv
                  - Komunikasi antarpribadi dalan keluarga berkurang
-Kecanduan dan keterlibatan pada kekerasan dan seks bebas ada hubungannya dengan siaran TV / chatting di internet
-Arus urbanisasi sering di sebabkan oleh tayangan yang glamour tentang kehidupan kota.



Itulah beberapa aspek yang menyangkut pengaruh positif dan negative dari media. Oleh karena itu, kita harus tetap kritis  terhadap media dan pandai-pandai menggunakan media untuk kepentingan kita dan masyarakat/umat.

Pembinaan Suara Hati


  1.    Kemerosotan Peranan Hati Nurani dalam Masyarakat.

  1. a.      Fakta matinya hati nurani dalam masyarakat
Dewasa ini perkembangan dunia semakin pesat, sekaligus persoalan-persoalan yang ditimbulkannya semakin komplek. Tidak mengherankan jika kita, terlebih kaum remaja, semakin bingung menghadapi masalah-masalah moral yang sebelumnya mungkin tidak terpikirkan. Tata kehidupan seperti: ketaatan, sopan santun, kejujuran, keadilan, tanggungjawab, dsb, sering menjadi kabur. Sementara itu, tmbul soal-soal baru, seperti masalah bayi tabung, alat-alat kontrassepsi, transplantasi jantung dsb. Masih banyak contoh lain yang menggambarkan keadaan dunia yang semakin komplek. Terhadap masalah-masalah semacam itu, hati nurani kita semakin menjadi ragu-ragu dan bimbang. Sementara itu, pengaruh lingkungan, pandangan masyarakat, pendidikan yang salah dalam keluarga, pengaruh emosi (seperti rasa takut, malu atau marah) dapat membuat atau menyebabkan hati nurani kita menjadi tumpul, bahkan buta.
Kita dapat menyebut fenomena di atas, antara lain:
Dalam kalangan remaja
■  Kebiasaan menyontek
■  Pergaulan bebas sampai free sex
■  Mencintai kebudayaan asli dianggap kolot
■  Menganggap hina pekerjaan tangan
Dalam kalangan  masyarakat luas
■  Korupsi
■  Kebiasaan menyogok, supaya urusan lekas selesai
■  Kebiasaan bersikap ABS (Asal Bapa Senang) dan menjilat
■  Praktik riba dan rente
■  Praktek kebencian antar suku, dsbnya.
  1. b.      Sebab-sebab hati nurani kita dapat buta, mati atau tumpul
■ Orang yang bersangkutan tidak biasa menghiraukan hati nuraninya
■   Orang yang selalu bersifat ragu-ragu atau bingung
■   Pandangan masyarakat yang keliru, misalnya riba dianggap biasa
■  Pengaruh pendidikan dalam lingkungan keluarga atau lingkungan lain
■   Pengaruh propaganda, mass media dan arus massa

■   Mengapa Hati Nurani dapat keliru?
*  Pengaruh moderenisasi atau globalisasi yang membawa   perubahan  nilai-nilai
*     Berbagai pendapat atau pandangan yang kurang dikuasai.
  1. c.       Pembinaan Hati Nurani
Bagaimana Hati Nurani dapat dibina?
1)   Mengikuti suara hati dalam segala hal
■ Seseorang yang selalu berbuat sesuai dengan hati  nuraninya, hati nurani akan semakin terang dan berwibawa
■ Seseorang yang selalu mengikuti dorongan suara hati, keyakinannya akan menjadi sehat dan kuat. Dipercaya orang lain, karena memiliki hati yang murni dan mesra dengan Allah “Berbahagialah orang yang murni hatinya, karena mereka akan memandang Allah” (Mt 5:8)

2)   Mencari keterangan pada sumber yang baik
■  Dengan membaca : Kitab Suci, Dokumen-dokumen Gereja, dan buku-buku lain yang bermutu
■   Dengan bertanya pada orang yang pengetahuan/pengalaman dapat  dipercaya
■    Ikut dalam kegiatan rohani, misalnya rekoleksi, retret dsb
3)     Koreksi diri atau introspeksi
Koreksi atas diri sangat penting untuk dapat selalu  mengarahkan hidup kita.


Hati Nurani

Arti dan makna Hati nurani
Etimologi Hati nurani berasal dari kata Yunani suneidêsis padanan katanya dalam bahasa Latin conscientia memberi kesan bahwa artinya yang biasa ialah pengetahuan pendamping, atau kecakapan untuk pengetahuan bersama dengan dirinya sendiri. Dengan kata lain, hati nurani mengandung dalamnya lebih daripada hanya kesadaran atau penginderaan, karena kata ini mencakup juga penghakiman dalam Alkitab memang penghakiman moral atas suatu perbuatan yang dilakukan dengan sadar.
Dalam arti luas: Hati nurani berarti kesadaran moral yang tumbuh dan berkembang dalam hati manusia. Keinsafan akan adanya kewajiban.
Dalam arti sempit: Hati nurani merupakan penerapan kesadaran moral di atas dalam situasi konkret. suara hati menilai suatu tindakan manusia benar atau salah, baik atau buruk. Hati nurani tampil sebagai hakim yang baik dan jujur, walaupun dapat keliru.
Segi-segi hati nurani
segi waktu: Hati nurani dapat berperan sebelum tindakan dibuat. Biasanya hati nurani akan menyuruh bila itu perbuatan baik dan akan melarang jika perbuatan buruk. Hati nurani dapat berperan pada saat tindakan dilakukan. Ia akan terus menyuruh jika perbuatan itu baik dan melarang jika perbuatan itu buruk atau jahat. Hati nurani dapat berperan sesudah tindakan dibuat. Hati nurani akan memuji jika perbuatan kita baik dan hati nurani akan membuat kita gelisah dan menyesal jika perbuatan itu buruk atau jahat.
Segi benar tidaknya: Hati nurani benar, jika hati kita cocok dengan norma objektif. Hati nurani keliru jika kata hati kita tidak cocok dengan norma objektif.
Pedoman yang Dapat Dipegang
Dari penjelasan-penjelasan di atas, maka ada beberapa hal yang dapat dijadikan pedoman, yakni sebagai berikut
a. Kata hati (hati nurani) yang benar dan pasti, maka: Perbuatan yang baik dapat dan harus dilakukan; Perbuatan yang buruk harus dielakkan.
b. Kata hati yang pasti, tetapi keliru, maka: Perbuatan yang baik dapat dan harus dilakukan. (Misalnya, seorang remaja merasa pasti bahwa hari Senin adalah hari puasa, maka ia harus berpuasa, walaupun keliru). Perbuatan yang buruk harus dielakkan. (Misalnya, seorang remaja merasa pasti bahwa mencium kekasihnya adalah dosa, maka ia harus harus mengelakkannya, walaupun keliru).
c. Kata hati yang tidak pasti: Seseorang dapat memilih yang paling menguntungkan. Misalnya, hati nurani seseorang tidak merasa pasti apakah hari ini puasa atau tidak, maka ia boleh memilih yang menguntungkan dia. Jika menyangkut nyawa manusia, maka keselamatan nyawa itu harus didahulukan. Misalnya, jika seseorang tidak merasa pasti bahwa suatu cara KB bersifat abortif atau tidak, maka ia harus menolak cara itu, sebab menyangkut nyawa manusia.
Cara Kerja Hati Nurani
Dalam hati manusia, sebelum ia bertindak atau berbuat sesuatu, ia sudah mempunyai suatu kesadaran atau pengetahuan umum bahwa ada yang baik dan ada yang buruk. Setiap orang memiliki kesadaran moral tersebut, walaupun kadar kesadarannya berbeda-beda. Pada saat-saat menjelang suatu tindakan etis, pada saat itu kata hati akan mengatakan perbuatan itu balk atau buruk. Jika perbuatan itu baik, kata hati muncul sebagai suara yang menyuruh. Namun, jika perbuatan itu buruk, kata hati akan muncul sebagai suara yang melarang. Kata hati yang muncul pada saat ini disebut prakata hati. Pada saat suatu tindakan dijalankan, kata hati masih tetap bekerja, yakni menyuruh atau melarang. Sesudah suatu tindakan atau perbuatan, maka kata hati muncul sebagai “hakim” yang memberi vonis. Untuk perbuatan yang baik, kata hati akan memuji, sehingga membuat orang merasa bangga dan bahagia. Namun, jika perbuatan itu buruk atau jahat, maka kata hati akan mencela/menyalahkan, sehingga orang merasa gelisah, malu, menyesal, putus asa, dsb. Demikianlah, kata hati muncul sebagai indeks (petunjuk), kemudian sebagai iudex (hakim) dan sekaligus vindex (penghukum).
Fungsi Hati Nurani dan Sikap Kita Terhadapnya
a. Fungsi hati nurani: Hati nurani berfungsi sebagai pegangan, pedoman, atau norma untuk menilai suatu tindakan, apakah tindakan itu baik atau buruk; Hati nurani berfungsi sebagai pegangan atau peraturan-peraturan konkret di dalam kehidupan sehari-hari; Hati nurani berfungsi menyadarkan manusia akan nilai dan harga dirinya.
b. Sikap kita terhadap hati nurani: Menghomati setiap suara hati yang keluar dari hati nurani kita; Mendengarkan dengan cermat dan teliti setiap bisikan hati nurani; Mempertimbangkan secara masak dan dengan pikiran sehat apa yang dikatakan oleh hati nurani; Melaksanakan apa yang disuruh oleh hati nurani.
Apakah Hati Nurani mencerminkan suara hati sama dengan suara yang pelan? Suara hati adalah suara halus dan murni datang langsung dari kesadaran sang Hidup yang ada di dalam diri kita paling dalam yang bersih dan jujur, tanpa pertimbangan dalam memberikan jawaban. Suara hati akan membawa kita kepada keselamatan dan kebahagiaan, asalkan kita dapat mendengarkannya dengan jelas dan meyakininya kemudian mempraktikkannya dalam kehidupan. Suara hati ini tidak akan keluar apabila hati nurani dalam keadaan tertutup oleh kotoran-kotoran (dosa) yang menutupnya. Dalam keadaan yang demikian, yang keluar bukan suara hati nurani melainkan emosi. Memang untuk pertama kali sulit membedakan suara-suara yang datang dari dalam diri kita, ini hanya dapat dicapai melalui latihan dan pembuktian.

Tugas Pria dan Wanita

Pada umumnya, masyarakat masih berpandangan bahwa pria lebih unggul dari pada wanita, sehingga banyak lagi yang tidak adil terhadap wanita. Masyarakat tradisional lebih masih beranggapan peranan tugas wanita terbatas pada urusan dapur, meja makan dan tempat tidur. Bahkan dikatakan bahwa wanita bertugas untuk mengabdi pada laki-laki dan menjadi milik laki-laki. Secara kodrati pria dan wanita itu sederajat. Pria dan wanita diciptakan sederajat dengan pria, mereka akan saling melengkapi satu sama lain. Kej 2:18 TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.”
Perendahan Martabat Kaum Perempuan
Perendahan martabat kaum perempuan sudah berlangsung sejak lama. Kaum perempuan senantiasa di posisikan lebih rendah. Berikut pandangan beberapa filsof:
Plato: “perempuan adalah degradasi laki-laki. Seorang laki-laki pengecut pada kelahirannya akan menjadi perempuan.”
Aristoteles: “Andaikata wanita punya jiwa, maka jiwa yang dimilikinya tidak sepenuh yang dimiliki laki-laki”
Pasdhon, Schopenhauer, dan Nietsche: “Wanita adalah bentuk pengurangan laki-laki, dalam hubungan dalam reproduksi, mereka menyatakan kaum laki-laki tidak dapat berreproduksi, justru karena ia adalah mahluk yang transenden dan disinilah letak kehormatan dan kemuliaannya. Wanita dianggap lebih rendah atau hina justru karena mereka mahluk yang bereproduksi.
Mengapa terjadi perendahan terhadap perempuan, bahkan martabatnya pun direndahkan dan dilecehkan. ternyata ada dua alasan: pertama budaya patriarki dan stereotip yang diciptakan oleh media.
Budaya Patriarkhi, mengajarkan bahwa garis keturunan anak ditentukan oleh garis keturunan ayah, maka semua pranata social tentang kehidupan dilatarbelakangi oleh pandangan patriarkhi. Ayah menjadi penentu keturunan, maka dalam proses kehidupan laki-laki, kekuasaan yang menjadi system yang kuat dan dianggap benar. Sementara itu dizaman media massa ini, wanita sering diekpoitasi untuk suatu kepentingan yang bersifat ekonomis atau entertainment.
Peran dan tugas pria dan wanita
Peranan dan tugas pria. Dari seluruh bagian tubuhnya, makan perenan dan tugas pria pada dasarnya adalah: Melindungi dan menyejahterakan, menjadi kekasih dan partner, menjadi “bapa” yang memberi benih kehidupan.
Peranan dan tugas wanita. Menciptakan keindahan dan keharmonisan, menerima-mengandung-melahirkan dan memelihara, mengasihi tanpa pamrih.
Peranan/tugas pria dan wanita sebagai pasangan
Pria dan wanita bertugas untuk beranak cucu. Menguasai-manata dan melestarikan alam ciptaan Tuhan. Cinta pria dan wanita harus menjadi tanda cinta Allah kepada UmatNya dan cinta Kristus kepada Gerejanya.

Sebagai Citra Allah, Aku dan Sesamaku adalah Saudara

Pertikaian dan pertengkaran, bahkan memunculkan peperangan dipicu dari 2 hal yaitu adanya diskriminatif dan fanatisme yang berlebihan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia diskriminasi diartikan sbb: diskriminasi adalah pembedaan perlakuan thd sesama warga negara (berdasarkan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama, dsb); diskriminasi kelamin pembedaan sikap dan perlakuan thd sesama manusia berdasarkan perbedaan jenis kelamin; diskriminasi ras anggapan segolongan ras tertentu bahwa rasnya itulah yg paling unggul dibandingkan dng golongan ras lain; rasisme; diskriminasi rasial pembedaan sikap dan perlakuan thd kelompok masyarakat tertentu krn perbedaan warna kulit; diskriminasi sosial pembedaan sikap dan perlakuan thd sesama manusia berdasarkan kedudukan sosialnya; mendiskriminasikan sebagai kata kerja berarti melakukan atau membuat diskriminasi: di negara kita masih banyak pola tingkah laku sosial yg mendiskriminasi perempuan. Sedangakan Fanatik berarti teramat kuat kepercayaan (keyakinan) thd ajaran (politik, agama, dsb): tokoh partai itu berada di tengah-tengah pengikutnya yg fanatik; memfanatiki dapat diartikan meyakini (ajaran, kepercayaan, dsb) dng teramat kuat: segelintir orang cenderung mendukung, membela, dan memfanatiki ajaran sesat yg dibawa oleh pendatang baru itu.
A. Sebab munculnya sikap-sikap diskriminatif dan fanatic.
Ada beberapa hal yang menjadi sebab munculnya sikap diskriminatif dan fanatic yang berlebihan.Pertama karena kebodohan, kekurang pahaman dan kepicikan. Hal-hal tersebut menjadi aspek yang paling besar, dimana seseorang dapat dipengaruhi karena pengetahuannya yang kurang, atau hanya setengah-setengah. orang yang sungguh cerdas dan bijaksana tidak akan bersikap fanatic dan diskriminatif. Kedua, Adanya perasaan terancam. Misalnya adanya isu Kristenisasi atau Islamisasi dapat membuat orang Kristen dan Islam bersikap fanatik
B. Jalan keluar untuk menjauhkan
Ada beberapa jalan keluar yang tepat untuk menjauhkan dari sikap Diskriminatif dan fanatic, antara lain:
1. Bersikap dan berprilaku moderat: Menjauhkan diri dari sikap berlebihan dan ekstreem.
2. Berpola pikir Pluralis: situasi majemuk membuat kita untuk berfikir berprilaku terbuka.
3. Tidak mudah menghakimi: Hendaknya kita tidak mudah menghakimi orang lain, lebih mawas diri dan koreksi diri. Kita tidak boleh menghakimi orang lain, lebih baik kita serahkan penghakiman kepada Allah. “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” (lih Yoh 8:8)
4. Membuka pilihan-pilihan yang kompromistik tanpa mengorbankan prinsip.
5. Keteladan orang tua.
Kesetaraan martabat. Manusia memiliki martabat yang sama. Manusia diciptakan sebagai citra Allah yang sama. Setiap manusia diciptakan sebagai pribadi yang diberi akal budi, kebebasan, hati nurani, dan dituntut untuk bertanggung jawab atas perbuatannya. setiap orang menurut kodratnya memiliki hak untuk kelangsungan hidup, mendapatkan kehidupan layak, tempat tinggal yang nyaman dan pelayan kesehatan yang memadai. Masih banyak hak-hak lain lagi yang tidak boleh digangu oleh orang lain, misalnya: hak mendaptkan pendidikan ayang layak, pekerjaan, dikriminasi, dll.
Pluralitas atau kemajemukan adalah suatu kenyataan. Orang harus dapat menerima realitas kehidupan di dunia yang plural/majemuk dan berbeda satu sama lain. perbedaan ini dapat dilengkapi dan saling menyempurnakan.
Adanya perbedaan, dapat membantu orang untuk mawas diri; mengenal kekurangan diri sendiri dan orang lain, tidak mudah menghakimi dan mengadili orang lain. Serahkan penghakiman kepada Allah, karena didalamNya keadilan yang sejati berada.
Hukum Cinta Kasih. adalah dasar utama kita harus toleran kepada sesama kita. cinta berarti menerima orang lain sebagai mana adanya. menurut Rm. P. Metodius Sarumaha, Ofm Cap. Cinta Kasih digambarkan sbb: Cinta kasih bukan saja sebuah perintah dari Tuhan kepada umat Kristen melainkan juga merupakan sebuah hukum dasar. Dari sini umat Kristen mempunyai satu hukum kehidupan yakni hidup dalam cinta kasih seperti Kristus. Cinta kasih menjadi dasar dan ukuran dari segala perbuatan untuk menghadirkan kebaikan Allah dan cinta-Nya kepada sesama. Yesus Kristus sendiri telah menyatakan cinta kasih Allah kepada umat manusia dengan kata-kata dan perbuatan-Nya yang nyata dan memberi daya hidup bagi yang menerimanya. Sejalan dengan itu Ia pun memerintahkan supaya umat kristiani hidup saling mengasihi, melakukan perbuatan-perbuatan kasih, bahkan mendorong supaya tidak takut berkorban demi cinta kasih seperti Ia sendiri telah perbuat. Cinta kasih bersumber dari Allah dan dikonritkan oleh Putera-Nya dalam kebersamaannya dengan orang-orang miskin. Setiap orang yang melanjutkan kasih itu dalam kehidupannya, ia lahir dari Allah dan mengenal Allah.