Minggu, 07 Desember 2014

Pembinaan Suara Hati


  1.    Kemerosotan Peranan Hati Nurani dalam Masyarakat.

  1. a.      Fakta matinya hati nurani dalam masyarakat
Dewasa ini perkembangan dunia semakin pesat, sekaligus persoalan-persoalan yang ditimbulkannya semakin komplek. Tidak mengherankan jika kita, terlebih kaum remaja, semakin bingung menghadapi masalah-masalah moral yang sebelumnya mungkin tidak terpikirkan. Tata kehidupan seperti: ketaatan, sopan santun, kejujuran, keadilan, tanggungjawab, dsb, sering menjadi kabur. Sementara itu, tmbul soal-soal baru, seperti masalah bayi tabung, alat-alat kontrassepsi, transplantasi jantung dsb. Masih banyak contoh lain yang menggambarkan keadaan dunia yang semakin komplek. Terhadap masalah-masalah semacam itu, hati nurani kita semakin menjadi ragu-ragu dan bimbang. Sementara itu, pengaruh lingkungan, pandangan masyarakat, pendidikan yang salah dalam keluarga, pengaruh emosi (seperti rasa takut, malu atau marah) dapat membuat atau menyebabkan hati nurani kita menjadi tumpul, bahkan buta.
Kita dapat menyebut fenomena di atas, antara lain:
Dalam kalangan remaja
■  Kebiasaan menyontek
■  Pergaulan bebas sampai free sex
■  Mencintai kebudayaan asli dianggap kolot
■  Menganggap hina pekerjaan tangan
Dalam kalangan  masyarakat luas
■  Korupsi
■  Kebiasaan menyogok, supaya urusan lekas selesai
■  Kebiasaan bersikap ABS (Asal Bapa Senang) dan menjilat
■  Praktik riba dan rente
■  Praktek kebencian antar suku, dsbnya.
  1. b.      Sebab-sebab hati nurani kita dapat buta, mati atau tumpul
■ Orang yang bersangkutan tidak biasa menghiraukan hati nuraninya
■   Orang yang selalu bersifat ragu-ragu atau bingung
■   Pandangan masyarakat yang keliru, misalnya riba dianggap biasa
■  Pengaruh pendidikan dalam lingkungan keluarga atau lingkungan lain
■   Pengaruh propaganda, mass media dan arus massa

■   Mengapa Hati Nurani dapat keliru?
*  Pengaruh moderenisasi atau globalisasi yang membawa   perubahan  nilai-nilai
*     Berbagai pendapat atau pandangan yang kurang dikuasai.
  1. c.       Pembinaan Hati Nurani
Bagaimana Hati Nurani dapat dibina?
1)   Mengikuti suara hati dalam segala hal
■ Seseorang yang selalu berbuat sesuai dengan hati  nuraninya, hati nurani akan semakin terang dan berwibawa
■ Seseorang yang selalu mengikuti dorongan suara hati, keyakinannya akan menjadi sehat dan kuat. Dipercaya orang lain, karena memiliki hati yang murni dan mesra dengan Allah “Berbahagialah orang yang murni hatinya, karena mereka akan memandang Allah” (Mt 5:8)

2)   Mencari keterangan pada sumber yang baik
■  Dengan membaca : Kitab Suci, Dokumen-dokumen Gereja, dan buku-buku lain yang bermutu
■   Dengan bertanya pada orang yang pengetahuan/pengalaman dapat  dipercaya
■    Ikut dalam kegiatan rohani, misalnya rekoleksi, retret dsb
3)     Koreksi diri atau introspeksi
Koreksi atas diri sangat penting untuk dapat selalu  mengarahkan hidup kita.


17 komentar: