Minggu, 07 Desember 2014

Aku Memiliki Kekurangan dan Kelebihan

Seperti yang sudah kita bahas di bab sebelumnya yaitu Aku Pribadi yang Unik, Tuhan menciptakan kita sebagai makhluk yang special. Namun kita semua menyadari bahwa di dunia ini tidak ada makhluk yang sempurna, karena yang sempurna hanyalah untuk-Nya yang menciptakan kita. Sebagai manusia yang tidak sempurna, kita pastilah memiliki kelebihan dan kekurangan masing – masing .
Dengan keterbatasannya, manusia diharapkan bisa berkembang. Kita tidak boleh menjadikan suatu kekurangan kita sebagai hambatan untuk bisa berhasil. Sebaliknya, janganlah kita sombong akan kelebihan yang kita punya.
Faktor – faktor yang membentuk kelebihan dan kekurangan kita:
1.      Keturunan atau Pengaruh Lingkungan
Di kalangan ahli ilmu jiwa terdapat pandangan yang cukup berbeda sebagai berikut :
a.      Ada aliran yang lebih menekankan bahwa keberadaan fisik, bakat, kemampuan, karakter, dan sifat – sifat seseorang lebih disebabkan oleh faktor keturunan. Kita berkulit kuning atau hitam, bersosok tinggi atau pendek, berbakat seni atau matematika, semuanya itu pada dasarnya kita warisi dari orang tua dan leluhur kita.
b.      Aliran lain lrbih mrnrkankan pada pengaruh lingkungan. Kata mereka: alam, kebudayaan dan kultur sangat membentuk diri seseorang. Alam dan kebudayaan Eropa menghasilkan orang Eropa. Alam dan kebudayaan Afrika dan Asia, menghasilkan orang Afrika dan Asia.
c.       Akhirnya, ada aliran yang dapat menerima kedua-duanya. Keberadaan seseorang turut ditentukan oleh faktor keturunan, tetapi juga faktor lingkungan hidupnya.

2.      Sikap Menerima Keadaan Diri Seperti Adanya, Sambil Berjuang untuk Mengembangkannya
Kita kadangkala tidak menyadari potensi – potensi di dalam diri kita, tetapi di pihak lain kita pun sulit menerima keterbatasan – keterbatasan kita.
Dalam pelajaran ini kita ingin menyadari bahwa kita sebagai ciptaan yang unik, baik pria maupun wanita, mempunyai potensi-potensi yang besar atau talenta-talenta yang berharga, selain keterbatasan-keterbatasan yang memang sudah merupaka bagian dari kodrat manusiawi kita.


3.      Potensi-Potensi dan Keunggulan dalam Diri Kita
Potensi-potensi dalam diri kita dapat saja kurang kita sadari. Mengapa? Hal ini mungkin disebabkan antara lain karena pengaruh pendidikan di rumah atau di luar rumah di mana kita masih tetap dilihat dan diperlakukan sebagai anak – anak. Jadi, kepercayaan  diri kita seolah-olah dibungkam sehingga kita tidak menyadari lagi kemampuan-kemampuan kita. Slogan-slogan seperti: “Kaum mudah adalah harapan atau masa depan Gereja dan Tanah Air” memberi kesan seolah peranan kita adalah di masa yang akan datang, bukan sekarang. Ini juga dapat menyebabkan kita secara tidal sadar memendamkan bakat-bakat dan kemampuan kita untuk masa depan itu. Belum lagi larangan-larangan yang bertubi-tubi dari segala pihak untuk kegiatan dan kreativitas kita yang dinilai tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia atau moral tradisional. Semua itu dapat membuat kita mati kutu atau berdiam diri, bahkan acuh tak acuh atau frustasi.
Tetapi bisa juga terjadi yang sebaliknya, yaitu kita para remaja sangat menyadari keunggulan – keunggulan sehingga kita dapat bersikap arogan, angkuh, dan sok super. Sikap super atau sikap “sok” dapat menjadikan hidup seseorang sangat tidak enak. Karena kita merasa “lebih”, maka kita sering sangat lancing mulut, suka bertengkar, suka mendahului, dan sebagainya. Sikap yang demikian ini dapat membuat diri kita lekas kecewa, dihina, disingkirkan dari pergaulan, dsb.

4.      Kekurangan – Kekurangan dan Berbagai Cacat yang Kita Miliki
Menyadari berbagai kekurangan yang kita miliki dapat membuat kita jatuh ke dalam sikap minder atau sikap rendah diri. Sikap minder atau rendah diri ini dapat menjadikan hidup seseorang sangat berat. Dalam benak kita, kita berpikir bahwa hanya orang lain saja yang beruntung, sedangkan kita selalu sial, karena memiliki cacat tubuh atau mental sehingga hubungan sosial kita dengan orang lain tidak lancar.
Kita hendaknya dapat menerima diri seperti adanya. Tuhan menghendakinya demikian bagi kita. Tuhan sudah menciptakan kita seperti adanya. Tidak menerima kehendak Tuhan dalam keadaan konkret ini merupakan penghalang bagi krmajuan diri kita dan rintangan dalam jalan menuju kepada Tuhan. Kita hendaknya menerima Tuhan yang nyata ini dan Tuhan akan mengatur supaya segala sesuatu memberikan sumbangan bagi kesejahteraan yang sejati kepada kita. Menerima kehendak Tuhan berarti menerima bimbingan-Nya, karena Tuhan akan mengantar kita setapak demi setapak melalui keadaan konkret diri kita dan lingkungan kita menuju keselamatan. Itu terjadi sejauh kehendak Tuhan diterima dan dilaksanakan.

Seperti yang dikatakan dalam injil Mat 25: 1-30 yang beriksah tentang seorang tuan yang memanggil hamba-hambanya dan memberi kepada mereka sejumlah talenta untuk digunakan dan “dikembangkan atau dibungakan”. Ia bertindak tegas terhadap hamba yang tidak mengembangkan/membungakan talenta itu, yang hanya memendamnya di dalam tanah.
Kita pun diberi talenta-talenta, maka kita harus menggunakannya dan mengembangkannya. Ini merupakan suatu panggilan dan tuntutan Kristiani.
Buku-buku sejarah penuh dengan cerita-cerita tentang orang-orang berbakan yang talentanya diremehkan oleh banyak orang, misalnya:
1.      Albert Einstein: Ia baru dapat berbicara setelah menginjak usia 4 tahun dan dapat membaca pada usia 7 tahun. Namun, ternyata ia memiliki kemampuan (talenta) luar biasa dan disegani sepanjang masa, khususnya di bidang fisika. Pada umur 26 tahun ia menemukan teori relativitas khusus dan pada umur 37 tahun menemukan teori relativitas umum.
2.      Isaac Newton:  Ia termasuk murid yang dianggap kurang berhasil di bangku sekolah dasar. Namun, ternyata ia menjadi ilmuwan terbesar sepanjang masa. Ia ahli di bidang matematika, fisika, astronomi, dan filsafat. Ia menemukan hukum gravitasi, hukum gerak, kalkulus, teleskop pantul, dan spectrum.
3.      Warner von Braun gagal pada kelas 9 untuk bidak studi Aljabar. Namun, ternyata ia menjadi ahli roket dan ahli kendaraan luar angkasa ( Amerika Serikat).
4.      Golda Meir pada waktu ia masih gadis, penampilannya sama sekali tidak cantik. Sadar akan kekurangannya dalam segi fisik, ia memacu keunggulannya di bidag bakan dan kemampuan intelektualnya. Ia kemudian menjadi perdana menteri wanita pertama di Israel dan sangat terkenal kemampuannya sebagai negarawati.

Sekarang kita sudah memahami arti dari kekurangan dan kelebihan yang dimiliki manusia, bahwa ternyata dibalik semua kekurangan yang kita punya, kita masih dapat berharga dimata orang lain. Orang sering berkata “ Don’t Judge The Book By The Cover “, karena kita belum mengetahui apa yang ada di dalam yang sebenarnya.
Terkadang pasti kita pernah menyadari kekurangan yang kita punya, dan terkadang memikirkan bahwa kita itu hidup sia – sia dan tidak berguna karena hanya akan menyusahkan orang lain saja. Namun setelah kita lihat beberapa kisah singkat dari orang – orang terkenal yang ada di dunia seperti yang sudah di tulis di atas, maka kita harus bisa mensyukuri kekurangan dan kelebihan kita.
Tidak selamanya suatu kekurangan bisa menjadi hambatan bagi diri kita, karena suatu kekurangan dapat menjadi suatu kelebihan bila kita berusaha untuk mengembangkan dan memperbaiki kesalahan yang telah kita buat sebelumny

Tidak ada komentar:

Posting Komentar